Motivasi Hidup – Siapa yang paling benar di dunia ini? – Media Penulis

Motivasi Hidup – Siapa yang paling benar di dunia ini?

 

Ketika ditanya apa itu kebenaran? Setiap orang bebas mendefinisikannya. Ini karena setiap orang punya persepsi yang berbeda-beda terhadap kebenaran. Kebenaran adalah suatu persepsi terhadap sesuatu yang dianggap benar oleh sekelompok orang, saya ulangi, sekelompok orang. Ya, hanya sekelompok orang saja yang memberikan persepsi tentang kebenaran. Jadi disini kebenaran bukanlah hal mutlak yang harus diterima setiap orang. Bagi kamu yang punya persepsi sendiri terhadap sesuatu, kenapa tidak. Kebenaran milik semua orang. Mari kita dalami dalam special tag Motivasi hidup.


Motivasi hidup kebenaran

Motivasi Hidup – Menganggap Kebenaran dengan Open Minded

Sekarang saya akan bertanya “apakah membunuh hewan itu perbuatan yang benar?” Jawabannya pasti beragam. Karena kebenaran bukan kemutlakan. Sebagian orang akan punya persepsi bahwa membunuh hewan adalah perbuatan yang tidak benar, hewan tidak bersalah kok dibunuh untuk mengisi perutmu yang serakah itu! Akan tetapi sebagian umat dan kelompok masyarakat kadang bilang bahwa membunuh hewan sah-sah saja. Bahkan mereka menganjurkannya dalam suatu event tertentu untuk membunuh hewan dan menyajikannya sebagai jamuan. Apakah ada yang paling benar? (Mari baca juga :Motivasi kegagalan)

Saya rasa tidak ada. Saya rasa kamu menganggap hewan itu tidak boleh dibunuh saat kamu berada dalam kaum yang menganggapnya demikian. Sebaliknya, kamu menganggap hewan sah-sah saja untuk dibunuh dan dikonsumsi karena kamu berada dalam kelompok masyarakat yang menganggap perbuatan tersebut demikian. Lantas anggapan benar salahmu itu hanya persepsi kawan. Kamu tidak bisa fit in kebenaranmu pada orang lain. Be open minded! dan temui keseimbangan hidup

Bagi orang barat, memakai baju terbuka memakai bikini mabuk dan lainnya mungkin adalah perbuatan yang sah-sah saja. Bagi orang timur hal tersebut tidak benar. Lantas mana yang benar? Sekarang kamu hidup dengan budaya timur pasti kamu akan bilang budaya barat yang salah. Namun ketika kamu tinggal dan memakan budaya barat, apa yang terjadi? Kamu pasti tidak pernah peduli akan hal itu.

Sama halnya dengan perbedaan kebenaran di masing-masing agama. Ini pentingnya sebuah toleransi agar perpecahan di dunia ini tidak selalu terjadi. Mereka selalu menganggap diri mereka, kaum mereka dan bagian dari hidup mereka adalah hal yang benar. Padahal kebenaran itu hanyalah milik kaum mereka dan bagian dari hidup mereka, itu semua tidak bisa di fit in dengan budaya dan hidup orang lain. Jangan usik dan paksa mereka hanya untuk mengikuti kebenaranmu semata. Karena setiap orang punya ranah kebenarannya masing-masing.

Agama Islam menekankan dalam ayat sucinya bahwa kita tidak boleh memakan babi. Menurut agama Islam makan babi adalah hal yang haram. Lantas apakah umat Islam akan melarang umat lainnya untuk mengikuti kebenarannya? Tidak bisa. Karena umat lain punya persepsi lain terhadap budayanya. Begitu juga dengan agama Hindu. Bagi umat Hindu, menyembelih sapi dan memakannya  adalah perbuatan yang haram. Akan tetapi dalam agama Islam, kita malah dianjurkan untuk menyembelihnya pada bulan Dzulhijjah. So mana yang benar? Motivasi Hidup 

Bisa dikatakan sekali lagi bahwa kebenaran ada karena perjanjian dari sekelompok orang yang punya satu paham dan satu persepsi terhadap sesuatu. Dengan memahami kalimat tersebut kita jadi open minded, punya pikiran terbuka dan menerima perbedaan. Kita bisa menghargai budaya orang lain dan tidak mengutuk semata-mata karena mereka berbeda dengan kita. Segala hal yang kita lihat hanyalah persepsi bukan kemutlakkan dan segala yang kita dengar adalah opini bukan kemutlakkan. 

Definisi Kebenaran dari Persepsi 


Motivasi Hidup – Siapa yang paling benar di dunia ini?

Pada suatu hari kamu melihat ada seorang pemuda sebut saja G memukul pemuda yang lain yaitu C. Kamu yang duduk di bangku punya persepsi bahwa G adalah orang yang jahat karena telah memukul manusia lain secara tidak manusiawi. Akan tetapi jika kita mau mundur ke belakang, kita akan melihat ada teman kamu yang punya persepsi lain. Ternyata, menurut temanmu yang punya persepsi lain. G memukul C adalah benar karena C mencuri uang dan ayam milik G. Oleh karena itu menurut temanmu perbuatan memukul sah-sah saja.

Akan tetapi, menurut temanmu yang satunya lagi, perbuatan mencuri uang dan ayam adalah hal yang benar. Temanmu yang satunya lagi mempunyai persepsi beda karena mengetahui kejadian sebenarnya. G terbukti tidak mau membayar hutang C padahal utangnya sudah banyak sekali dan G malah menyimpan uang C untuk foya-foya dan membeli ayam. Padahal seharusnya utang tersebut dibayarkan. Jadi menurut temanmu yang lainnya, perbuatan mencuri uang dan ayam yang dilakukan oleh C sah-sah saja.

Dari sini kebenaran milik siapa? Kebenaran milik siapa pun yang punya persepsi akan suatu hal. Kamu boleh saja mengatakan perbuatan A adalah benar dan perbuatan B adalah salah. Akan tetapi kamu tidak bisa memaksakan orang lain untuk mengatakan hal yang sama. Ini karena setiap orang diberi kebebasan untuk berpikir dan beropini diluar dari batas budaya, agama, suku dan kepercayaannya. Jika kamu selalu menundukkan kepala untuk mengikuti kebenaran yang orang lain katakan maka selamanya kamu tidak akan pernah menemukan kebenaran sejati. Motivasi Hidup 

Tinggalkan komentar